Senin, 02 Desember 2013

" ILMU KESEHATAN BAGI MASYARAKAT "

     Definisi ilmu kesehatan masyarakat  menurut profesor Winslow dari Universitas Yale (Leavel and Clark, 1958) dari adalah ilmu dan seni mencegah penyakit.
memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrol infeksi di masyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan, untuk diagnosa dini, pencegahan penyakit dan pengembangan aspek sosial, yang akan mendukung agar setiap orang di masyarakat mempunyai standar kehidupan yang kuat untuk menjaga kesehatannya.

 Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat.

Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat

1. Epidemiologi
2. Biostatistik
3. Kesehatan Lingkungan
4. Pendidikan Kesehatan dan Perilaku
5. Administrasi Kesehatan Masyarakat
6. Gizi Masyarakat
7. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
8. Kesehatan Reproduksi masyarakat

9. Sistem Informasi Kesehatan

Organisasi Kesehatan Dunia mendefinisikan Pendidikan Kesehatan sebagai "yang terdiri dari peluang sadar yang dibangun untuk pembelajaran yang melibatkan beberapa bentuk komunikasi yang dirancang untuk meningkatkan melek kesehatan, termasuk meningkatkan pengetahuan, dan mengembangkan keterampilan hidup yang kondusif untuk kesehatan individu dan masyarakat."

 Tujuan utama pendidikan kesehatan adalah 
agar orang mampu menerapkan masalah dan kebutuhan mereka sendiri,mampu memahami apa yang dapat mereka lakukan terhadap masalahnya,dengan sumber daya yang ada pada mereka ditambah dengan dukungan dari luar, dan mampu memutuskan kegiatan yang tepat guna untuk meningkatkan taraf hidup sehat dan kesejahteraan masyaraka.

 Ruang lingkup pendidikan kesehatan masyarakat dapat dilihat dari tiga dimensi :
A. Dimensi Sasaran
1) Pendidikan kesehatan individu dengan sasaran individu
2) Pendidikan kesehatan kelompok dengan sasaran kelompok masyarakat
3) Pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasaran masyarakat luas.

B. DImensi Tempat Pelaksanaan 
1) Pendidikan kesehatan di rumah sakit dengan sasaran pasien dan Keluarga
2) Pendidikan kesehatan di sekolah dengan sasaran pelajar.
3) Pendidikan kesehatan di masyarakat atau tempat kerja dengan sasaran

C. Dimensi tingkat pelayanan kesehatan
* ) Pendidikan kesehatan promosi kesehatan, misalnya : peningkatan gizi, perbaikan sanitasi lingkungan, gaya hidup dan sebagainya.
* ) Pendidikan kesehatan untuk perlindungan khusus misalnya : imunisasi
* ) Pendidikan kesehatan untuk diagnosis dini dan pengobatan tepat misalnya: pengobatan layak guna menghindari dari resiko kecacatan.
* ) Pendidikan kesehatan untuk rehabilitasi misalnya: dengan memulihkan kondisi cacat melalui latihan-latihan tertentu.

Pentingnnya Pendidikan Kesehatan Bagi Masyarakat
           kesehatan adalah investasi masa depan. Hal ini jelas dan bisa dibuktikan. Dengan kesadaran pentingnya akan kesehatan ini diharapkan terbentuknya karakter-karakter pemuda yang tangguh secara otaknya maupun secara fisiknya. Akhirnya dengan keseriusan sekolah dan guru pada pendidikan kesehatan, diharapkan terbentuk peserta didik yang bukan hanya memiliki kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual saja, tetapi juga memiliki raga yang sehat dan kuat..

     Pemerintah melaksanakan  program pengobatan gratis bagi rakyat miskin di seluruh Indonesia sejak 2005 melalui program Jamkesmas.  Anggaran Jamkesmas meningkat dari Rp 6,3 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp 7,55 triliun pada tahun 2012. Bagi masyarakat miskin yang tidak masuk dalam kuota Jamkesmas dapat diakomodasi melalui program Jamkesda yang dibiayai oleh Pemda. Selain itu beberapa kabupaten/kota dan provinsi bahkan telah menggratiskan biaya pengobatan untuk seluruh warga. Pemerintah juga telah melaksanakan Program Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) ke seluruh Puskesmas. Penyaluran dana BOK dimaksudkan untuk meningkatkan upaya kesehatan promotif dan preventif. Anggaran BOK pada tahun 2010 berjumlah Rp 215,2 miliar untuk 17 provinsi meningkat menjadi Rp 904,5 miliar pada tahun 2011 untuk 8.967 Puskesmas di 33 provinsi.

0 komentar:

Posting Komentar